DISTRIBUTOR NASA BANTEN . MELAYANI PEMESANAN PRUDUK NASA KE SELURUH NUSANTARA . LAELATUL BADRIYAH . CALL WA : 0813 1080 4339

CARA PEMUPUKAN KELAPA SAWIT YANG MEMENUHI STANDAR RSPO DAN ISPO DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK NASA

CARA PEMUPUKAN KELAPA SAWIT YANG MEMENUHI STANDAR RSPO DAN ISPO DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK NASA


Salah satu faktor penting dalam peningkatan produksi buah kelapa sawit adalah dengan melakukan pemupukan. Pemupukan perlu dikelola dengan baik sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan pemupukan, mengingat biaya pemupukan merupakan salah satu komponen biaya produksi yang besar. dan biaya pemupukan  dapat mencapai sekitar 40-60% dari biaya perawatan atau sekitar 20-25% dari total biaya produksi oleh karena itu sangat penting untuk selalu diupayakan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemupukan.

cara pemupukan sawit dengan standart rspo dan ispo dengan pupuk nasa

Efektifitas pemupukan berhubungan langsung dengan tingkat atau prosentase unsur hara pupuk yang diserap oleh tanaman. Pemupukan dikatakan efektif jika sebagian besar unsur hara baik makro maupun mikro diserap oleh tanaman. sedang efisiensi pemupukan berkaitan dengan hubungan antara biaya ( biaya pupuk, alat kerja dan upah tenaga kerja) dengan tingkat produksi kelapa sawit yang dihasilkan. efisiensi pemupukan terkait dengan tindakan rekomendasi pemupukan dan manajemen operasional jadi peningkatan efektifitas dan efisiensi pemupukan dapat tercapai melalui perbaikan manajemen operasional dan rekomendasi pemupukan.

Sehubungan dengan sangat pentingnya aspek pemupukan bagi peningkatan produksi kelapa sawit maka perlu dilakukan keseimbangan pola pemupukan antara pupuk makro dan pupuk mikro agar kualitas buah kelapa sawit memenuhi standart ISPO dan RSPO.

Pengertian ISPO dan RSPO.

Indonesian Subtainable Palm Oil System (ISPO) adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah indonesia, dalam hal ini kementerian pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit indonesia dipasar dunia dan dan memberikan perhatian terhadap masalah lingkungan yaitu dengan mengunakan pupuk yang ramah lingkungan dan aman terhadap lingkungan sekitar. 

ISPO dibentuk pada tahun 2009 oleh pemerintah indonesia untuk memastikan bahwa semua pihak pengusaha kelapa sawit memenuhi standart pertanian yang diizinkan. ISPO merupakan standart nasional minyak sawit pertama bagi suatu negara dan negara lain kini mencoba mempertimbangkan untuk mengimplementasikan standart serupa di antara produsen minyak sawit.

Beberapa hal yang diterapkan dalam pembukaan lahan baru  sesuai prinsip ISPO adalah

  • Tersedia SOP / instruksi atau prosedur tehnis pembukaan lahan baru kelapa sawit
  • Pembukaan dilakukan tanpa bakar dan memperhatikan kenservasi lahan
  • Sebelum pembukaan lahan dilakukan, pelaku usaha wajib melakukan studi kelayakan dan AMDAL
  • Lahan tidaka dapat ditanami dengan kemiringan < 30%, Lahan gambut dengan kedalaman 3 meter dan hamparan lebih dari 70% lahan adat, sumber air, situs sejarah dan sebagainya tetap dijaga kelestariannya.
  • Untuk pembukaan lahan gambut hanya dilakukan pada lahan kawasan budidaya dengan ketebalan gambut 3 meter, kematangan saprik  dan hemik dan dibawah gambut bukan merupakan lapisan pasir kuarsa atau lapisan tanah sulfat asam serta mengatur drainase untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Khusus untuk lahan gambut harus dibangun sistem tata air (water mangement) sesuai dengan ketentuan yang berlaku 
  • Pembagunan sarana jalan, terasering, rorak, penanaman tanaman penutup tanah dalam rangka konservasi lahan.
  • Kegiatan pembukaan secara terdokumentasi dan pernyatan pelaku usaha bahwa pembukaan lahan dilakukan tanpa bahan bakar.

Pemerintah mewajibkan seluruh pemilik perkebunan kelapa sawit untuk bersertifikat ISPO hingga tahun 2015 dan juga akan meningkatkan jumlah auditor menjadi 2000 serta pemerintah pun akan melarang ekspor produk minyak sawit mentah (CPO) jika perusahaan tidak mengantongi sertifikat ISPO mulai tahun 2014. Meski telah bersifat wajib dan pemerintah indonesia menargetkan 100% perusahaan bersertifikat sebelum 2014 berakhir, namun perusahaan perkebunan sawit pemegang sertifikat ISPO pada bulan april 2014 baru 40 perusahaan dari total 1500 perusahaan kelapa sawit.

Indonesia terus berupaya mempromosikan ISPO di uni eropa dan melobi penghapusan diskriminasi minyak sawit dibanding dengan minyak nabati lainnya yang diproduksi di eropa. uni eropa menanggapi dengan mewajibkan eksportir CPO memberikan label RSPO kepada produk CPO nya. Pemilik lahan sawit yang tergabung dalam pengusaha kelapa sawit indonesia berencana menghentikan  ekspor ke eropa karena kewajiban sertifikat RSPO ini. namun direktur RSPO indonesia menyatakan bahwa pemegang sertifikat ISPO akan diberikan kemudahan untuk mendapatkan sertifikat RSPO karena keduanya saling melengkapi dalam bisnis kelapa sawit dunia.

Maka untuk memenuhi standar ISPO dan RSPO dalam hal meningkatkan produksi kelapa sawit dalam pemupukan yang harus diperhatikan adalah kecukupan dan keseimbangan antara unsur hara makro dan unsur hara mikro, yang mana unsur makro di dapat dari pemakaian pupuk kimia dan unsur hara mikro didapat dari pemakaian pupuk organik. dalam hal ini kami akan memberikan pengertian tentang pupuk organik sebagai penyeimbang pada pemupukan yang rata-rata hanya mengunakan pupuk kimia saja tanpa menggunakan pupuk organik.

PT. Natural Nusantara memperkenalkan pupuk organik nasa sebagai starter kesuburan dan untuk meningkatkan jumlah produksi buah pada kelapa sawit dimana pupuk tersebut adalah pupuk organik yang memenuhi 13 unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman guna meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman serta meningkatkan produksi dan kualitas serta kuantitas buah dan aman serta ramah lingkungan.

Pupuk nasa tersebut adalah 

1. Supernasa Granule

 Merupakan formula khusus untuk kelapa sawit dengan bahan dasar murni dari jenis bahan organik alami yang di proses bahan-bahan alami pilihan untuk memenuhi kebutuhan tanaman guna meningkatkan kesuburan dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

pupuk supernasa granule pupuk kelapa sawit standar ispo dan rspo

Kandungan Supernasa Granule

Supernasa granule adalah pupuk organik alami yang didalamnya mengandung

N 1,46%, P205 1,53%, K2O,73%, C Organik 29,66%, Zn 130,71 ppm, Cu 6,11ppm, Mn 374,91ppm, Co 10,64ppm, Fe 5650,20ppm, S 1,23%, Ca 3,75%, Cl 1,24%, Mg 1,23%, Na 333,76%, 

Al 4541,21ppm, Si 10,80%, Ratio 22,33%, Protein 9,13%, Lemak 0,06%, Asam humat 1,25% Kadar air 22,42%.

Nb. bebas logam berat (Cd, Pb, Hg, As) bebas Microba (E.coli, Samonella)

Manfaat Supernasa Granule 

  • Mudah diaplikasikan dan hemat pemakaian
  • Mampu menyimpan air pada tanah
  • Mengurangi kerontokan buah dan bunga serta daun
  • Mempercepat pembuahan dan pemutikan bunga
  • Mempercepat pertumbuhan tanaman dan mempercepat panen
  • Menyuburkan dan mengemburkan tanah
  • Memberikan kandungan nutrisi unsur hara mikro untuk tanah dan tanaman
  • Mengembangkan mikroorganisme yang bermanfaat untuk tanaman maupun tanah
  • Menghemat pemakaian pupuk makro atau kimia
  • Meningkatkan jumlah produksi dan hasilnya pum berkulitas
  • Melaritkan residu kimia serta sisa-sisa pupuk kimia yang terkandung dalam tanah

2. Powernutrition 

Powernutrition adalah nutrisi lengkap khusus untuk tanaman buah , powernutrition dibuat dari bahan alami organik pilihan yang terjamin ketersediaannya dan proses dengan mekanisme tehnologi gradasi dan degradasi unsur melewati proses piruvatisasi tingkat 3 sehingga langsung dapat dimanfaatkan jaringan tanaman.

powernutrition pupuk khusus buah kelapa sawit standar ispo dan rspo

Fungsi dan manfaat powernutrition

  • Memperbanyak buah dan membantu pembuahan diluar musim ( iklim tidak ekstrim, air cukup, hama penyakit normal)
  • Memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan tanaman
  • Meningkatkan daya tahan tubuh tanaman
  • Meningkatkan kualitas (rasa, warna, aroma) buah
  • Meningkatkan keawetan hasil panen
  • Mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga 50% 
  • Melarutkan sisa (residu) pupuk kimia dalam tanah, sehingga bisa dimanfaatkan tanaman lagi
  • Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat di dalam tanah

 Kandungan Unsur dalam Powernutrition

N 2,04%, P205 1,28%, K2O 0,39%, Ca 0,55%, S 0,81%, Cl 8,30%, Mg 0,40%, Mn 0,06 ppm, Fe 0,72%, Cu 0,02 ppm, Zn 0,01 ppm, Na 1,01%, B 8,59%, Si 9,94%, Al 0,40ppm, NaCl 0,61%, C/N ratio 5,23%, pH 8,81%, Lemak 0,28%, Protein  12,75%, karbohidrat 1,52%, asam humat 3,45%

Demikian artikel ini saya tulis guna membantu para pekebun sawit untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah kelapa sawit yang memenuhi standar ISPO dan RSPO untuk menembus persaingan pasar eropa dalam bidang ekpor minyak mentah atau CPO.

terimakasih semoga bermanfaat.


Konsultasi Dan Pemesanan

Hubungi Kami

Stockiat Resmi NASA

Laelatul Badriyah

call/wa/sms

081310804339


Tidak ada komentar:

Posting Komentar